HIIDUP FOKUS PADA YESUS

HIIDUP FOKUS PADA YESUS

HIIDUP FOKUS PADA YESUS

Ibrani 13:8

SPIN, 06 Oktober, 2019

Pembicara : Pdt. Jhoni Steven

(dari Sydney)

 

Kita diperlihatkan pada satu kebenaran bahwa pusat keimanan kita dalam pribadi kristus adalah fokus pada kehidupan kita, kita perhatikan kitab Ibrani 1:10, 11:13 bagaimana penulis Ibrani juga ingin mengajarkan, mengingatkan kepada para penerima surat itu.

1. Bagaimana Kristus yang merupakan puncak daripada kewahyuan Allah berkarya keselamatan lebih tinggi dari segalanya. Kita perhatikan dalam kitab Ibrani, disini ada 1 hal bahwa Tuhan juga ingin mengajar kita supaya kita memiliki kehidupan yang selalu berpusat kepada Tuhan yang hidup, yang tidak pernah berkesudahan kesetiaan-Nya,

Saya teringat akan 1 peristiwa dimana seorang bapak dimasa liburannya membawa anaknya ke tempat ia bekerja. Sewaktu ia sedang bekerja anak itu bermain ditengah-tengah rel kereta yang sudah tidak dipakai lagi, dan saat main anak ini melompat-lompat dan di satu wilayah rel kereta api itu yang masih aktif, dia sedang ada disana, beberapa waktu kemudian tanpa disadari ada kereta api yang dari jauh melintas ke  tempat itu dan penjaga pintu kereta itu baru sadar kalau anaknya bermain disana satu tempat yang bahaya sekali pada waktu tempat itu akan dilalui kereta api penjaga ini hanya bisa berteriak ” hai nak lari lompat dari tempat itu!” apa yang terjadi? karena suaranya tidak sampai ke telinga anak itu sedangkan kereta itu sudah melaju semakin mendekatinya hanya ada 2 pilihan:

                  1. mengalihkan rel kereta yang tidak ada anak itu yang sudah pasif / mati dan penumpang akan mati.
                   2. membiarkan kereta itu melewati tempat itu dan membiarkan anaknya tergilas mati.

Jika anda di posisi sebagai ayah dari anak itu anda pilih yang mana ?
kalau kita melihat dan memperhatikan bagian ini kita bawa ke Tuhan, kita tanya ke Allah Bapa, firman Tuhan menjelaskan , sangat2 begitu ajaib sekali dimana alkitab menyatakan ”karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini sehingga Ia mengaruniakan anak-Nya yang tunggal supaya barangsiapa yang percaya kepada-Nya tidak binasa”