Yesus Beri Makan 5000 Orang
( Yoh. 6: 1-15 )
Alat peraga: 5 roti (atau roti gulung); 2 ikan; 12 keranjang (Opsional: roti untuk setiap anak; Injil Yohanes)
Pada kisah sebelumnya (pasal 5:19-47), Yesus memberikan kesaksian tentang diriNya. Kesaksian ini cukup menghebohkan, bahwa Ia / Yesus adalah Utusan tertunggi Allah, bahkan mengatakan bahwa Ia / Yesus adalah Anak Allah.
- Bagi beberapa kalangan petinggi spiritual Yahudi, ini berarti pertanda bencana : memporakporandakan tatanan Spiritual maupun Sosial Ekonomi bangsa Israel, karena Yesus mengklaim diri-Nya, sebagai Mesias yang dijanjikan itu.
- Namun bagi kalangan marginal, Yesus mewakili kebanyakan orang Yahudi dijajah dan terjajah oleh bangsa Romawi maupun kalangan atas Rohaniawan Yahudi yang menjalani kehidupan standar ganda (munafik). Bagi kaum ini Yesus adalah Pahlawan, dan sumber Pengharapan baru.
Hal ini menjadi terlebih nyata saat Yesus mengabarkan Kabar Baik ini, dipenuhi dengan pelbagai mukjizat dan tanda-tanda ajaib lainnya. Memberi makan 5000 orang, saat itu sama sulitnya dengan memberi makan dijaman sekarang, perlu ada yang mengkoordinir event besar ini dengan terencana, terpadu dan terarahkan.
Namun kenyataannya dalam waktu singkat, Yesus dan murid-muridnya dapat mengadakannya. Hanya dimulai dengan makanan dari bekal keluarga seorang anak kecil (atau mungkin anak tersebut sedang jualan, namun belum sempat dibeli orang, sudah diminta / dibeli murid-murid Yesus).
Kisah ini adalah kisah yang unik , seperti halnya juga peristiwa-peristiwa alkitab lainnya , penuh ajaib dan takjub. Kisah ini juga penting Karena 4 hal tersebut ini :
1. Kisah ini penting krn 4 Injil ditulis tentang perihal yang sama namun dengan perbedaan maupun kesamaan. Apa yang sama dan apa yang beda dlm 4 Injil Sinoptik ini. Yang sama yaitu kata Belas kasihan: simpati, empati, compassion.
2. Yang beda: hanya Yoh yang sebutkan tentang anak kecil yang mau berbagi.
3. Respon para murid: minta orang-orang banyak itu, pergi karena apa yang ada pada mereka tidak cukup. Para murid lupa bahwa Yesus (yang telah melakukan banyak perkara dan mukjizat ada bersama-sama dengan mereka di situ, para murid tidak melihat dengan serta merta kuasa Yesus.
4. Kita para Gembala : wajib memberi mereka makan. Jangan layani domba yang “sehat-sehat saja” mesti melayani semua, termasuk yang “sakit”. Sebagai Hamba-hamba Tuhan wajib menjaga kesehatan Rohani / Jasmani umat Tuhan.
5. Jangan terlalu bersandar pada hikmat manusia, minta Tuhan Hikmat itu. Bersandar pada Tuhan : 5 roti dan 2 ikan: Tuhan beri lebih. Klau kita selalu “look at Him” maka Dia beri lebih.