Khotbah Minggu 17 , September 2023
‘Kesulitan dalam hidup terselesaikan ketika kita berjalan bersama dengan Tuhan.’
Menyambung dari firman Tuhan pada minggu, 3 September dalam kitab Yosua pasal 10, sekarang kita memasuki Kitab Yosua Pasal 11.
Yosua pasal 11 : 1-6
(1)Setelah hal itu terdengar kepada Yabin, raja Hazor, diutusnyalah orang kepada Yobab, raja Madon, dan kepada raja negeri Simron, kepada raja negeri Akhsaf, (2).serta kepada raja-raja yang di sebelah utara, di Pegunungan, di Araba-Yordan di sebelah selatan Kinerot, di Daerah Bukit dan di tanah bukit Dor di sebelah barat, (3) yakni raja-raja orang Kanaan di sebelah timur dan di sebelah barat, orang Amori, orang Het, orang Feris, orang Yebus di pegunungan dan orang Hewi di kaki gunung Hermon, di tanah Mizpa.(4).Kemudian keluarlah raja-raja ini bersama-sama semua tentaranya, amat banyak rakyat, seperti pasir di tepi laut banyaknya, beserta sangat banyak kuda dan kereta.( 5).Raja-raja ini bersekutu dan datang berkemah bersama-sama dekat mata air Merom untuk memerangi orang Israel.
(6).Lalu Tuhan berkata kepada Yosua: ”Janganlah takut menghadapi mereka, sebab besok kira-kira waktu ini Aku menyerahkan mereka mati terbunuh semuanya kepada orang Israel. Kuda mereka haruslah kamu lumpuhkan dan kereta mereka haruslah kamu bakar dengan api.”
Pasal 11 hampir sama dengan pasal 10; yaitu Ketika Yosua masuk ke tanah Kanaan, tanah Kanaan bukanlah tanah yang kosong, tanah itu telah di diami oleh bangsa-bangsa yang lain. Yosua harus membersihkan bangsa-bangsa lain sebelum mendiami, seumpama kehidupan umat Kristen secara rohani setelah kita percaya pada Tuhan Yesus, kita keluar dari tanah Mesir masuk ke tanah Kanaan. Tanah Mesir di lambangkan sebagai lambang perbudakaan sementara tanah Kanaan lambang kemakmuran.
Ketika kita masuk ke dalam tanah Kanaan ini, kita harus bersihkan bagian-bagian hidup kita supaya kenikmatan Rohani bisa kita alami, waktu kita percaya Tuhan Yesus kita belum sempurna, tetapi setelah kita percaya Tuhan Yesus kita harus perangi hal-hal yang masih mengikat hidup kita, itulah yang di sebut pembersihan atau peperangan Rohani. Meninggalkan hal-hal buruk yang tidak di ajarkan dalam ajaran Tuhan.
Kita harus menjaga perubahan-perubahan baik setelah kita percaya pada Tuhan Yesus, setelah kita mampu mebersihkan hal-hal buruk yang mengikat kita, kita juga harus merawatnya layaknya Firman Tuhan dalam kisah Yosua saat ia membersihkan tanah Kanaan pasal 11 ayat 1.
(1). Setelah hal itu terdengar kepada Yabin, raja Hazor, diutusnyalah orang kepada Yobab, raja Madon, dan kepada raja negeri Simron, kepada raja negeri Akhsaf, mereka mau memerangi bangsa-bangsa Israel dan dalam pasal 11 ayat 4 dijelaskan 4.Kemudian keluarlah raja-raja ini bersama-sama semua tentaranya, amat banyak rakyat, seperti pasir di tepi laut banyaknya, beserta sangat banyak kuda dan kereta.
Dan juga salah satu pembeda pasal 11 dan pasal 10 menjelaskan banyaknya tantara-tentara atau musuh-musuh yang harus di perangi. Ini menggambarkan betapa kesulitan dalam membersihkan tanah Kanaan berlipat ganda ‘seperti pasir di laut’ hidup umat manusia seperti itu.
Masalah terus bertambah seiring bertambahnya waktu, hidup makin sulit dan susah. Setelah selesai satu muncul masalah lain, namun jangan bimbang seperti tertera pada pasal 10 ayat 11-14 tentang campur tangan Tuhan dalam bentuk Mukjizat saat membantu bangsa Israel di peperangan. Dalam pasal 11 meski tanpa mukjizat, bangsa Israel tetap mampu memerangi bangsa-bangsa yang tinggal di tanah Kanaan, sebab Tuhan telah menganggap bangsa Israel lebih kuat walaupun tanpa mukjizat. Meski demikian, pasal 10 dan pasal 11 secara garis besar memiliki persamaan, kedua pasal itu memiliki rahasia dalam mengalahkan musuh.
Semua kesusahan itu terlewati karna mereka berjalan dengan Tuhan. Bisa ditarik secara garis besar dalam pasal 10 ayat 11-14 jelas-jelas tertulis bagaimana Mukjizat Tuhan membantu bangsa Israel dalam memenangkan perang dan dalam pasal 11 ayat 6 bagaimana Tuhan telah melumpuhkan musuh-musuh mereka, agar bangsa Israel tidak gentar dan Percaya bahwa kemenangan akan terjadi jika Tuhan yang memimpin.
Layaknya kehidupan kita, meski tanpa Mukjizat, yakinlah ketika kita berjalan dengan Tuhan dan membiarkan Tuhan memimpin jalan kita untuk melewati kesulitan, kemenangan akan kita raih, tanpa berharap akan Mukjizat, itulah proses karena ini membuktikan bahwa Tuhan tahu Iman kita telah tumbuh jauh lebih kuat.
Dalam ke-2 pasal ini juga terdapat makna dalam yang bisa kita pelajari akan artinya bersyukur, setelah kemenangan pada pasal 10 terjadi Yosua tidak sombong dalam pasal 11 Yosua tetap berindak menurut apa kata Tuhan. Yang berarti Yosua menyadari bahwa dirinya ‘I am nothing,but God You are my everything.’ Itu jelas tertera dalam pasal 11 ayat 8-9.
Yosua memiliki pengalaman peperangan yang tertera dalam pasal 10 namun dalam Alkitab di terangkan dalam pasal 11 ayat 9 Yosua ‘bertindak sesuai yang difirmankan’. Hidup berdasarkan/mengandalkan Firman Tuhan adalah hidup di atas masalah.
Masalah seperti seseorang yang bisa bermain di ombak yang besar, orang yang bisa bermain selancar, ia selalu mencari ombak yang besar, kenapa bisa? Karena ia berdiri diatas ombak itu bukan berada di dalamnya, ia terlatih sehingga ia bisa berdiri di atas ombak. Ketika kita bersama dengan Tuhan , kita tak berada dalam masalah tapi kita di atasnya, tak peduli sekecil atau sebesar apa ombak itu yang terpenting dengan siapa kita berjalan. Ketika kita berjalan dengan Tuhan maka tak ada masalah yang terlalu besar untuk kita, melalui doa dan membiarkan Tuhan memimpin jalan kita.,
Dalam pasal 11 ayat 11-23 berulang-ulang dalam ayat-ayat itu Yosua dikatakan ia bertindak menurut Firman Tuhan. Orang yang menurut Firman Tuhan, biasanya orang itu mengimani apa yang Tuhan mau, ia harus percaya dulu percaya bahwa Tuhan bisa menyelesaikan masalah. Seperti Yosua yang selalu mendengarkan Tuhan. Marilah kita selalu berdoa dan membiarkan Tuhan memimpin jalan kita dan berjalan bersama-Nya.
Amin
Tuhan Yesus Memberkati.