MENEMUKAN SUKACITA DI DALAM NATAL

MENEMUKAN SUKACITA DI DALAM NATAL

MENEMUKAN SUKACITA DI DALAM NATAL

Khotbah Minggu , 12 Desember 2021

PF ; Pdt. Dr. Selamet Yahya Hakim.

 

Hallo syalom semua nya…

Kita buka dalam Lukas 2:8-20 . Di daerah itu ada gembala-gembala yang tinggal di padang menjaga kawanan ternak mereka pada waktu malam. 9.Tiba-tiba berdirilah seorang malaikat Tuhan di dekat mereka dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka dan mereka sangat ketakutan. 10.Lalu kata malaikat itu kepada mereka: “Jangan takut, sebab sesungguhnya aku memberitakan kepadamu kesukaan besar untuk seluruh bangsa: 11.Hari ini telah lahir bagimu Juruselamat, yaitu Kristus, Tuhan, di kota Daud. 12.Dan inilah tandanya bagimu: Kamu akan menjumpai seorang bayi dibungkus dengan lampin dan terbaring di dalam palungan.13.”Dan tiba-tiba tampaklah bersama-sama dengan malaikat itu sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah, katanya: 14.”Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” 15.Setelah malaikat-malaikat itu meninggalkan mereka dan kembali ke sorga, gembala-gembala itu berkata seorang kepada yang lain: “Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita.” 16.Lalu mereka cepat-cepat berangkat dan menjumpai Maria dan Yusuf dan bayi itu, yang sedang berbaring di dalam palungan. 17.Dan ketika mereka melihat-Nya, mereka memberitahukan apa yang telah dikatakan kepada mereka tentang Anak itu. 18.Dan semua orang yang mendengarnya heran tentang apa yang dikatakan gembala-gembala itu kepada mereka. 19.Tetapi Maria menyimpan segala perkara itu di dalam hatinya dan merenungkannya. 20.Maka kembalilah gembala-gembala itu sambil memuji dan memuliakan Allah karena segala sesuatu yang mereka dengar dan mereka lihat, semuanya sesuai dengan apa yang telah dikatakan kepada mereka.

Saya akan membawakan tema dari perikop ini “Menemukan Sukacita Di Dalam Natal”

Kisah natal adalah kisah klasik dengan berbagai macam respon, kira yang di hongkong awal desember kemarin kalian bisa lihat lampu lampu natal ada dimana mana, hongkong ini bukan negri orang kristen orang kristen di hongkong itu cuma 5-6 % tapi hiasan natal di hongkong itu melebihi negri yang lain begitu banyak hiasan natal yang luar biasa di berbagai tempat di hongkong, itu berarti hongkong merespon natal dengan lampu lampu. Kemudian kalau kita lihat dari indonesia. Negara majemuk ada beberapa agama. Lalu kita pergi ke daerah yang banyak orang kristen  misal manado itu dari tgl 1 sampai tgl 31 itu merayakan natal dan identik dengan pesta makan-makan dan hidangan nya luar biasa, orang bilang boleh miskin dari januari sampai november asal desember kita bisa berpesta-pesta, maka natal itu ada identik dengan pesta. Tapi bagi orang yang bukan beragama kristen dia cuek saja tidak ada urusan dengan natal, paling-paling kalau kebetulan tetangganya Kristen, dia main dan kalau dia orangnya agak terbuka dia akan mengucapkan selamat natal. Tapi ada orang yang lebih exstrim lagi, tidak boleh ada perayaan natal di daerah nya. Seperti korea utara yang tidak pernah merayakan natal, bahkan pergi ke gereja saja bisa di penjara. Saudara, itu adalah respon dan saya anggap respon ini wajar saja, tergantung dari pengenalan kita tentang sebuah event atau kejadian. Hari ini di indonesia kita mendengar berita gunung meletus , yang tinggal di gunung semeru mereka merasa kiamat. bagaimana tidak, lahar panasnya turun kerumah mereka.  Kita yang di hongkong rumahnya tidak disana , ya biasa-biasa saja.  itu kan respon dari sebuah kejadin tapi setidaknya kalau ada teman kita yang disitu kita membantu. Saudara,  untuk memberikan respon lebih tepat. Mari kita melihat kejadian itu lebih dekat , karena kalau tidak akan sulit bagi kita untuk memberikan respon karena itu,  jangan sembarangan merespon apalagi respon yang timbul dari kata orang yang tidak memiliki dasar. Saya mengajak kita merespon arti natal sesungguh nya dari kisah natal yang pertama yang jauh dari kemewahan.

Ketika itu kalau kita membaca dalam ayat yang pertama mereka maria dan yusuf harus kembali ke kampung halamannya karena ada peraturan sensus sampai di situ semua kamar sudah penuh. Terasa sekali kan kalau semua kamar penuh seperti kamar karantina di hongkong. Masalahnya , maria sedang hamil dan dia harus melahirkan dan bertepatan dengan saat maria bersalin yang sewajarnya harus ke rumah sakit. Semua kamar penuh lalu bayi Yesus dilahirkan di kandang domba dan pada saat itu di tempat lain ada gembala gembala yang sedang menjaga kawanan dombanya. Mereka menjaganya sepanjang hari sampai tengah malam karena domba-domba itu barang berharga yang harus di jaga. Lalu malaikat datang. Yang tidak pernah bertemu malaikat tiba-tiba malaikat datang,  ya pasti ketakutan kan ?. Nah ini malaikat datang dan berbicara kalimat-kalimat yang tidak lazim ayat 11 dan 12… Tetapi 1 hal yang luar biasa perkataan ini mendorong para gembala untuk pergi

Maka saya katakan respon pertama mereka adalah :

  1.  Mereka Mendengar
  2.  Mereka Melihat

Ternyata saudara , setelah mereka melihat benar apa yang dikatakan oleh malaikat tapi mereka punya lagi respon ke 3 yaitu

3. Mereka Percaya

Sekarang kalau di padang belantara ada malaikat datang kepada gembala lalu gembala pergi melihat mereka gembira sampai meluap luap karna saat saya baca ada satu penggal cerita di dalam kisah itu yang membuat mereka sukacita yaitu pada saat mereka lihat bayi itu di bungkus dengan kain lampin, kain lampin ini adalah kain yang biasa di pakai oleh gembala.

  • Gembala itu kan ada di kota betlehem jarak dari kota yerusalem itu tidak jauh, yerusalem itu tempat umat beribadah pada waktu mereka beribadah mereka harus membawa kambing dan domba yang tidak bercacat itu sebab nya mereka jaga sekali kambing domba nya sampai tengah malam jangan sampai ada cacat nya.

Dari lahir itu dibungkus dengan kain lampin sekarang mereka lihat  bayi Yesus dibungkus dengan kain lampin yang membuat mereka sukacita itu adalah kain lampin ini mengingatkan mereka bahwa bayi Yesus ini akan menjadi korban tadi berharga dan tidak bercacat

  • Gembala orang bodoh tetapi untuk urusan domba mereka mengerti bahwa domba di pelihara untuk di korbankan.. Kemudian mereka melihat bayi Yesus yang di bungkus dengan kain lampin mereka langsung mengimani bahwa bayi Yesus ini akan dipelihara lalu akan menjadi korban seperti domba tadi yaitu korban penebusan dosa kita.
  • Gembala tidak mampu membeli domba karna mereka orang miskin nah sekarang mereka melihat bayi itu yang nanti akan menjadi penebus dosa bagi diri nya maka mereka bersukacita, saudara inilah yang saya sebut dengan

1. Mendengar

2. Melihat

3. Mengimani apa yang di lihat

Kalau kita mendengar berita natal itu biasa,  tapi persoalannya  apakah kita mengimani apa yang kita lihat dan dengar. Gembala mengimani  waktu mereka melihat kain lampin, yang di kaitkan dalam lukas pasal 2 ini Ayat 11… Langsung mereka ingat kain lampin, Juru selamat di kota Daud.

Saudara bukankah ini masih Bayi?  memang betul karena itu saya sebut iman gembala ini luar biasa mereka mengimani sesuatu yang masih kecil. Sering kita mengimanikan contohnya biji mangga yang kecil yang kalian tanam,  kalian imani akan tumbuh menjadi pohon yang besar dan berbuah. Atau telur ayam adu akan lebih mahal dari telor ayam biasa,  karna mereka mengimani saat menetas ayam nya akan berharga dan lebih mahal. Atau seorang lelaki miskin kalian yakin karena kalian mengimani kalau dia rajin bekerja 10 thn , kemudian akan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi kalian.  Karena itu mendengar dulu,  lalu melihat dan mengimani. Sama seperti gembala.  lalu apakah yang mereka imani itu salah ?  tentu tidak. 30 tahun kemudian ketika Yesus melayani markus 10 ayat 45 berkata

Markus 10:45

Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.”

Lalu 3 tahun setelah Dia bicara itu.  Dia mati di kayu salib dan menjadi penebus umat manusia pada hari ketiga. Dia bangkit dari antara orang mati itulah sebabnya Yohanes berkata kematian Nya adalah untuk penebusan.  Yang artinya orang yang berbuat dosa dan Yesus yang menanggung nya, saya tidak melakukan apa-apa supaya saya bisa ditebus,  saya cukup percaya saja tapi Bapa mengorbankan Anak Nya untuk kita.

Bukan kah ini kabar sukacita dalam perjalanan kita sebagai anak Tuhan ?. ya kita jujur saj, a kalau di suruh menghilangkan 1 kebiasaan buruk itu sangat susah,  kalau di bilang lebih dalam lagi bisakah engkau menyucikan dosamu sendiri?.  itu juga sangat susah.  Dosa kita tidak bisa bersih dengan perbuatan kita sendiri tapi dosa kita akan bersih apabila Tuhan Yesus menebus kita, dosa kita dihapuskan. Gembala melihat sampai sejauh itu karna itu mereka bersukacita. Jemaat sukacita yang sama juga menjadi milik kita pada hari ini jika kita melihat mendengar natal dan mengimani bahwa peristiwa yang terjadi dulu adalah kelahiran Yesus ke dalam dunia menjadi tebusan bagi kita.

Apa yang kita dapat kalau kita percaya Yesus ?.  alkitab berkata saya mendapatkan Juru selamat yang menebus dosa saya. Ketika saya percaya Yesus, saya disebut anak Allah.  Ketika saya meninggalkan dunia ini.  Saya kembali ke rumah Bapa di surga. itu sebabnya orang kristen kalau  meninggal tidak pernah ditulis  kiranya mendapatkan tempat di surga . Tapi selalu berkata telah pulang ke rumah Bapa di surga. Karna dosa kita sudah ditebus dan kita sangat bersukacita seperti gembala tadi.

Karena itu jagalah iman ini karena iblis tidak suka kita punya iman kepada Tuhan Yesus . Kita harus jaga dengan tetap berdoa, membaca firman dan hidup baik dengan sesama,  maka kita akan melihat iman itu mulai bertumbuh.

Apa yang kita dapat ketika kita menjaga iman kita?.

Hatimu ada sukacita, kita belum masuk surga tapi hati kita sudah sukacita. Seperti kemarin mbak ning belok balik ke sini. tiket sudah ada semua sudah disiapkan, setiap harinya sudah beli oleh-oleh dan tiba harinya tinggal terbang. Kita pun seperti itu,  belum pulang ke rumah Bapa di surga tapi sudah punya tiket.

Saudaraku sukacita ini diberikan kepada saudara dan saya.  Maukah kita memilikinya ?.  Caranya sederhana ;

  • Mendengar.
  • Melihat.
  • Dan Mengimani apa yang kita lihat.

Amin.

Tuhan Yesus memberkati