Kemerdekaan & Pengampunan
Matius 18:21-35
SPIN – Hong Kong
Minggu 18 Agustus 2019
Pdt. Dr. Selamet Yahya Hakim
Karena ketika Tuhan memberikan kemerdekaan, maka kemerdekan itu bukan sekedar menghapus dosa, tetapi kemerdekan yang membebaskan diri kita, salah 1 yang di bebaskan dari diri kita adalah kemauan untuk mengampuni orang lain, sebab bila kita belum bisa mengampuni orang lain, maka kita diragukan, apakah kita sungguh-sungguh memiliki kemerdekaan?
(mari kita merenungkannya)
Kemerdekaan yang kita dapatkan, sehingga memampukan kita dan membebaskan kita dari dendam dan benci, terurama kepada yang pernah menyakiti kita, seperti halnya sebuah pembunuhan bermula dari sakit hati, dendam, dan keinginan menghancurkan mereka yang menyakiti kita. Hal seperti ini yang menghilangkan sukacita, hari ini kita semua dapat terbebaskan dari dosa sakit hati. Bukan hanya suka cita tapi fakta kesehatan mengatakan bahwa jika kita melepaskan pengampunan, maka tidak ada suatu penyakit kepahitan menggerogoti kita, dan lebih jauh lagi kita bebas dari kanker. Bukan hanya kanker tetapi darah tinggi dan penyakit lainya.
Matius 18:21-35
Pada ayat 21, 22 pertanyaan Petrus sama seperti Pertanyaan kita semua. Petrus bertanya berapa kali saya harus mengampuni, itu berarti di dalam pemikiran Petrus pengampunan itu ada batasnya.
Pengampunan ada batasnya itu adalah konsep manusia. Namun Yesus menjawab bukan! Aku berkata kepadamu, bukan sampai 7 kali, melainkan sampai 70 kali 7kali. Tentu jawaban Yesus ini membuat Petrus kaget, sebelum Petrus bertanya lagi, Yesus melanjutkan dengan bercerita.
Pada ayat 23, 24, hitungan hutang 10 ribu talenta itu jumlah yang sangat besar pada zaman Perjanjian Bar, kita dapat saksikan diayat 25. Apa dasar bagi kita untuk mengampuni orang.
- Setiap orang berhutang pengampunan kepada Tuhan dan hutang itu tak terbayarkan yaitu utang dosa!
- Ayat 26, 27. Pengampuanan itu pembebasan dari inisiatif Tuhan bukan dari manusia. Yang namanya belas kasihan itu adalah anugerah Tuhan yang diberikan kepada orang yang tidak layak, bukan. Karena si penerima tapi karena oleh si pemberi, kita di selamatkan. Bukan karena kita hebat tapi karena anugerah dari Tuhan. Yohanes 3:16, menuliskan pengampunan ini dengan “begitu besar kasih Allah akan dunia ini…”.
- Ayat 29, 30, 31, 32. Dihadapan Tuhan hanya ada 2 hamba yang jahat ayat 33, pengampunan harus menghasilkan pengampunan. Dasar kita mengampuni adalah berapa banyak pengampunan yang kita terima dari Tuhan, mengampuni bukan hanya kesalahan tapi juga hutang, ayat 34, tuannya marah karena itu hamba yang jahat itu terputus hubungan dengan tuannya. Kita bila terputus hubungan dengan Tuhan juga tidak beres. Orang bisa menyimpan kepahitan sampai mati. Hidup tidak akan bahagia, ayat 35. Berarti ada relasi dengan memberi pengampunan dan dengan menerima pengampunan dari Bapa di sorga, jangan ingat ada berapa banyak kesalahan orang lain tetapi ingat berapa banyak pengampunan yang kita terima dari Tuhan.