JANGAN LUPA BERSAKSI BAGI SESAMA
2 Timotius 1:8
SPIN Hong Kong
Minggu, 10 November 2019
Pengkotbah: Ibu Tini Selamet
Saat ini kita sudah memasuki bulan November berarti kita akan sebentar lagi memasuki tahun 2020. Dulu waktu saya masih muda sempat berpikir apa sih rasanya di tahun 2020. Dan tidak lama lagi kita akan memasukinya saudara-saudaraku.
Ada hal penting yang selalu saya renungankan sudah berapa banyak jiwa di menangkan untuk Tuhan. Dan saya sangat yakin di sini, di tempat ini setiap kita pasti punya kerinduan yang sama seperti itu amin saudara.
2 Timotius 1:8
Jadi janganlah malu bersaksi tentang Tuhan kita dan janganlah malu karena aku, seorang hukuman karena Dia, melainkan ikutlah menderita bagi Injil-Nya oleh kekuatan Allah.
Kalau ada ibadah keluarga atau ibadah kelompok biasanya ada yang dimintakan untuk bersaksi kepada semua yang hadir di dalam ruang tersebut, namun yang ada adalah semua mengheningkan cipta…. sunyiii tak bersuara sama sekali. Semua tundukkan kepala, tetapi Tuhan mau kita harus bisa bersaksi, Amin.
Contoh: Ibadah keluarga di tempat saya kalau ditanya siapa yang merasakan kasih Tuhan, harusnya bisa bersaksi karena yang datang biasanya orang baru yang belum kenal Tuhan. Berani bersaksi sehingga mereka bisa kenal Tuhan lewat kesaksian kita.
Bagaimana Rasul Paulus bisa memenangkan jiwa. Mari kita lihat hidup Paulus yaitu:
- Bersaksi melalui pengalaman hidup (Kis. 26:13-16)
26:13 tiba-tiba, ya raja Agripa, pada tengah hari bolong aku melihat di tengah jalan itu cahaya yang lebih terang dari pada cahaya matahari, turun dari langit meliputi aku dan teman-teman seperjalananku. 26:14 Kami semua rebah ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang mengatakan kepadaku dalam bahasa Ibrani: Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku? Sukar bagimu menendang ke galah rangsang. 26:15 Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kauaniaya itu. 26:16 Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari pada-Ku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu.
Paulus waktu itu ingin menangkap orang2 kristen bahkan mau membunuh orang kristen, dan anda tau dimanakah itu yaitu dalam perjalanannya ke Damsyik
Tahukah anda di mana Damsyik saat ini yaitu dekat daerah Siria. Kalau zaman Paulus bisa bertemu dengan Yesus ketika perjalanannya ke Damsyik Kita yakin dan Imani orang yang ada disana akan bertemu juga dengan Yesus yang sama. Amin saudara.
Cara yang terhebat bersaksi bagi orang lain adalah engkau menyaksikan pengalamanmu sendiri dengan Tuhan.
Kalau kita sudah sekian tahun jadi anak Tuhan. Namun kita hanya dengar Yesus hebat namun kita tidak pernah merasakan kehebatan-Nya. Saya beritahu anda rugi besar.
Alkitab mengatakan Kecaplah dan lihatlah betapa baiknya Tuhan. Karena Tuhan mau kita bukan hanya mendengar tetapi harus memahami sendiri akan Tuhan.
- Rindui Dia
- Alami Dia
- Dan cintai Dia
Kadang kita seperti Orang Gagu ketika di suruh bersaksi tentang Tuhan Yesus.
- Bersaksi lewat teladan Yesus (1 korintus 4:16)
Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku!
Filipi 3:17, Saudara-saudara, ikutilah teladanku dan perhatikanlah mereka, yang hidup sama seperti kami yang menjadi teladanmu.
Paulus mengingatkan supaya kita menuruti teladan Yesus. Tindakan kita akan jauh lebih kuat dari apa yang kita katakan. Kekristenan bukan sebuah teori. Kekristenan adalah sebuah kehidupan nyata bersama Tuhan.
Contoh Teladan
Ada seorang pendeta muda yang melayani di suatu desa, pada suatu malam ketika pendeta tersebut hendak beristirahat tiba-tiba pintu di ketok dan ada suara anak kecil yang meminta tolong.
Pak Pendeta tolonggg ada yang sakit …
Sebenarnya pak pendeta itu sangat lelah dan ngantuk tetapi karena rengekan anak tersbut, dengan terpaksa pergilah Pak Pendeta itu. Sesampai di rumah tersebut bertanyalah pendeta itu, “Nak, mana yang sakit”, maka ditunjukkannya seekor kerbau kesayangannya sakit …
Pendeta itu melihat sambil mengerutu dalam hatinya, HUH ternyata aku Cuma disuruh mendoakan seekor anak kerbau kecil ini.
Maka berdoalah pendeta itu dan dengan di saksikan anak kecil tersebut. Kami doakan kerbau ini, kalau mau mati matilah tapi kalau mau sembuh maka sembuhlah sekarang. Amin
Keesokkan harinya kerbaunya sembuh sudah bisa makan dan berjalan. Lalu anak kecil itu datang ke rumah Pak Pendeta dengan membawakan buah-buahan sebagai ucapan terima kasihnya.
Namun apa yang dilihat anak itu ternyata Pak Pendeta lagi sakit deman di rumahnya, karena masuk angin malam. Anak itu bertanya kepada Pak pendeta apakah boleh saya doakan bapak.
Dengan semangat Pak pendeta mengatakan boleh. Anak itu pun mulai berdoa, “Ya Tuhan saat ini Pendeta sakit… aku berdoa untuk pendetaku kalau mau mati matilah tapi kalau mau sembuh sembuhlah, Amin.
Saudara keteladanan memang mudah menular bukan hanya bagi anak kecil tetapi juga bagi siapapun orangnya. Apapun yang di perbuat bisa diamati dan ditiru oleh orang lain.
Disadari atau tidak orang lain disekitar kita akan memperhatikan kita, bagaimana perilaku kita, karakter kita. Kata teladan adalah sesuatu yang membekas di hati setiap orang.
Pertanyaannya
Teladan apa, Stempel apa yang membekas di hati sahabatmu tentang anda. Jangan Sampai orang tanya kepada kita itulah si Dia. Ooi, si Dia yang mana tukang tipu pinjam uang tidak mau bayar. Nah itu contoh orang yang tidak ada stempel baik atau teladan yang baik.
Atau sebaliknya itu loh, mbak Tini jemaat Spin, Oo dia dikenal banget orangnya penuh kasih, sopan, baik, tidak sombong dan suka menabung. Itu contoh orang yang punya teladan baik. Punya stempel yang baik
- Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam daripada pedang bermata dua mana pun. (Ibrani 4:12)
Seorang pria mengajukan permintaan untuk memperoleh Alkitab dari The Gideons. Menurutnya, kertas Alkitab itu sangat cocok dan sempurna untuk dipakai melinting tembakaunya. Lembaga itu meluluskan permintaannya. Pria tadi pun benar-benar memakai kertas buku itu untuk merokok. Namun sebelum melinting tembakau, ia selalu membaca lembaran yang akan dipakainya—bagian depan dan belakang. Begitulah, si pria terus memakai lembaran kitab Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Sampai akhirnya, ia membaca Yohanes 3:16, berhenti lama di situ, dan menyerahkan hatinya kepada Kristus.
Kisah humor di situs Sermon Central ini menggambarkan bahwa Alkitab itu bukan buku biasa. Ya, sumber penulisannya bukan hikmat manusia, melainkan hikmat Allah sendiri. Alkitab bukan kumpulan ajaran manusia, melainkan kebenaran Allah. Maka, bagi setiap orang yang mau percaya, kuasa firman Allah akan sanggup menyelamatkannya. Benar, firman Allah itu berkuasa. Penulis kitab Ibrani menyebutnya hidup dan kuat. Karena itu, firman Allah sanggup mengubah hidup seseorang—bahkan membuatnya berbalik dari hidupnya yang lama, dan menerima hidup baru.
contoh berikutnya yaitu Firman Allah lebih tajam dari pedang bermata dua. “Pada waktu saya di penjara, ada seorang pendoa yang sering datang mengunjungi saya. Dan dia mengatakan sesuatu kepada saya. Orang itu berkata, “Kamu sangat sukses dan terkenal di seluruh dunia. Tapi ketika suatu saat nanti kamu meninggal, kamu akan dikenang sebagai apa?” Pertanyaan itulah yang membuat saya mulai berpikir dan saya mulai merasa sangat sedih. Yang membuat saya merasa depresi adalah saya mulai sadar, semakin saya sukses, semakin saya merasa bersalah dan merusak hidup banyak orang. Semakin saya sukses, saya tidak membantu banyak orang, justru saya banyak menghancurkan hidup orang lain,” ungkap Teddy mengenai awal perubahan hidupnya.
Teddy kemudian mulai menemui banyak dokter karena ia tidak dapat tidur selama berbulan-bulan. “Saya selalu merasa takut. Para kekasihku berusaha menghibur dan memeluk-ku. Namun saya tetap merasa selalu kuatir dan takut. Entah kenapa, saya tetap tidak bisa tidur,” ungkap Teddy.
Satu malam saat tak dapat memejamkan mata, Teddy melihat Alkitab yang diberikan sang pendoa kepada dirinya.
“Saya hanya berkata, “Yesus, jika memang Engkau benar ada, biarkan saya tidur, maka saya akan percaya kepada-Mu”. Saya memegang Kitab itu, dan sebelum saya selesai mengucapkan kalimat itu, saya sudah terlelap di dalam tidur,” kisah Teddy.
Sejak saat itu, tiba-tiba bisnis Teddy mengalami perubahan drastis. Bisnisnya hancur total.
“Semua teman-teman saya mulai mengatakan bahwa Tuhan yang saya sembahlah yang membuat bisnis ini hancur. Mereka berkata, “Dia adalah Tuhan yang jahat, karena buktinya bisnis kita hancur satu persatu”. Saya juga mulai berpikir bahwa Dia itu Tuhan yang jahat. Saya mulai kecewa kepada-Nya. Di situlah saya menjadi bingung saya harus memilih yang mana. Jika percaya Tuhan, bisnis hancur. Tidak percaya Tuhan, saya tidak bisa tidur,” ungkap Teddy mengisahkan persimpangan jalan iman yang dialaminya.
Kemudian seorang teman memberikan kalimat pencerahan kepadanya.
“Teman saya berkata, “Andai kamu memiliki anak, akankah kamu mengijinkan anakmu melakukan bisnis seperti yang kamu lakukan? Jika kamu terus berbisnis seperti itu, kamu akan menuju ke neraka”. Ini adalah bukti bahwa Tuhan mengasihi saya,” ungkap Teddy.
“Bukanlah hal yang mudah untuk melepaskan semua bisnis dan teman-teman kerja saya. Namun saya terus memohon kepada Tuhan untuk memberikan hidup yang baru dan pekerjaan baru. Dan Tuhan membuktikan, perlahan tapi pasti, saya akhirnya mampu melakukan sebuah bisnis yang bersih,” ujar Teddy.
Teddy menutup semua bisnis lamanya dan merintis sebuah bisnis yang baru, sebuah klinik kesehatan elektrik, di berbagai belahan dunia.
“10 tahun sudah saya belajar bergantung pada Tuhan dan sepanjang waktu itu banyak hal hebat terjadi dalam hidup saya. Saya dulu merasa hati saya seperti terikat dengan rantai yang sangat berat. Rasanya sekarang semua ikatan itu terlepas dan saya bebas,” kisah Teddy mengungkapkan kebesaran Tuhan dalam hidupnya.
Kesimpulannya:
Maukah engkau melayani Dia dan memberitakan kasih Tuhan bagi sesamamu dan jangan menjadi malu ataupun takut untuk bersaksi bagi Tuhan.