STRATEGI DITENGAH KESULITAN
1 Raja Raja 18:1-15
SPIN Hong Kong, Minggu 17 November 2019
PF: Pdt. Dr. Selamet Yahya Hakim
Memberi kesejukan di tengah kesusahan, kadang-kadang kita mau memberi kedamaian dan kesejukan, namun kenyataannya malah nambahin was2. Kejadian yang sudah 3 hari masih di ‘upload’ juga di TV.
Saudara, ada banyak hal yang dapat kita pelajari dari perikop ini, dikatakan pada waktu itu zaman sedang sulit, Elia pada tahun yang ke 3 menjumpai Obaja, berarti pada tahun 3 dari kekeringan indonesia biasanya kekeringan hanya 3 bulan itupun sudah bikin orang susah, tanah-tanah sudah retak, padi-padi tidak tumbuh ternak susah mencari air, dan ini 3 tahun tidak turun hujan itu berarti sebuah kesulitan yang besar, kumanpun dapat mati karena 3 tahun tidak turun hujan ini benar-benar 1 kondisi yang sangat sulit, rumput sudah mulai mati sampai raja Ahab-pun menyuruh Obaja untuk mencari rumput, kalau ada rumput pasti ada air, karna kalau tidak ada rumput kuda / unta harus dipotong karena tidak ada bahan makanan, ditengah kesulitan ini Obaja dapat menyelamatkan 100 nabi, disimpan 50 di goa A, 50 di goa B, dan dia ngasih makan. Saudara, ngasih 1 orang makan saja sudah susah, ingat dia sudah tidak punya apa2 lagi, hanya minyak sedikit dan tepung sedikit hanya cukup untuk buat 1 roti saja dan sekarang Obaja bisa menjaga 100 nabi, ini kan sesuatu yang luar biasa, bahwa di tengah kesulitan Obaja masih bisa berkarya menyelamatkan 100 nabi, saya percaya di tengah kesulitan yang terjadi di tempat ini dimana kita kerja masih ada sesuatu yang bisa kita kerjakan, setidaknya kita tidak menambah kesulitan orang lain, kita perlu belajar dari Obaja ini, di tengah kesulitan dia bisa menyelamatkan 100 nabi, apa yang membuat Obaja mampu menyelamatkan 100 nabi?
- Karakter yang di miliki Obaja
Obaja ini orang yang sungguh takut akan Tuhan, saya banyak menjumpai tokoh Alkitab di Perjanjian Lama di mana hanya orang yang sungguh2 takut akan Tuhan maka orang itu bisa melakukan sesuatu ditengah-tengah kesulitan, yang di maksud takut akan Tuhan adalah:
Dia mempunyai kesadaran akan kekudusan Tuhan, kesadaran ini membuat dia memandang Tuhan dengan kekaguman, serta menghormati Tuhan, didalam Alkitab tidak pernah ditulis Allah itu kasih, kasih, kasih, tidak ada bukan? Hanya ditulis Allah itu kasih! Selesai. Tetapi di Alkitab ditulis kudus, kudus, kuduslah Tuhan, inilah yang menjadi dasar kita takut akan Tuhan karena siapakah Dia yang kita sembah di mulai dari pengenalan kita terhadap Tuhan bahwa Dialah Allah yang kudus, yang bersemanyam di tempat yang Maha tinggi.
- Takut akan Tuhan harus memimpin kepada iman dan percaya,
Apa yang di kepala kita saat kita katakan “Allah semesta alam kudus, kudus, kudus”? Saat kita berkata kudus, kudus, kudus seharusnya kita tau Dia itu yang maha kuasa! yang terpisahkan jauh di sana, berarti Dia yang maha kuasa saat kita berkata kudus, kudus, kudus, kita mengimani dan percaya.
Keluaran 14:31
Maka mereka takut pada Tuhan, beda dengan yang ke 2, dia melihat Tuhan, dia takut dan melarikan diri, mengapa? karena ada dosa yang dia perbuat, itulah yang terjadi pada Adam dan Hawa, juga Kain yang bersembunyi, itu takut yang karena salah! takut yang karena benar adalah dia melihat dahsyat dan luar biasa maka dia menjadi percaya itu yang di miliki Obaja, takut pada Tuhan! dia melihat, dia tau Tuhan itu dahsyat dia percaya, karena dia percaya maka dia mengambil 100 nabi, 50 di sini 50 di situ, satu aja repot apa lagi banyak, berat! Obaja tahu ngurusin orang ini berat, tetapi karena dia punya hati yang takut akan Tuhan, memandang pada Tuhan, beriman pada Tuhan, pada saat ia beriman maka dia punya kekuatan mengurus 100 nabi, takut akan Tuhan juga menimbulkan kesadaran akan dirinya, kalau dia tidak melakukan ini berarti dia sudah berdosa.
Karena dia tahu Tuhan yang dia sembah itu kudus, kudus, kudus semesta alam,
-
- Mengenal Tuhan
- Tahu siapa Dia
- Menaruh iman dan percaya pada Dia.
Dengan sifat seperti ini Obaja bergerak untuk menolong nabi,
- Obaja ini orang yang pintar alias terpelajar, karena kedudukannya sebagai kepala istana, setiap anak Tuhan harus menambah kepintaran dan mengurangi kebodohan, Obaja itu pintar, kita harus menambah kepintaran agar dapat menolong orang, bukan untuk menipu orang. Bukan hanya Obaja yang menjadi kepala istana, Yusuf, Ester, Daniel, Yeremia penasehat raja, semuanya top2 level.
- Bagaimana karakter Obaja? Obaja ini (ayat 6) dia pergi ditengah jalan dia bertemu dengan Elia, setelah ia mengenalinya, sujudlah ia dan berkata “engkaukah tuanku Elia?” kita bayangkan, bagaimana Elia jenggotan sebab 3 tahun tidak bertemu, mungkin juga Elia tidak mandi, tetapi dia bertanya ini siapa?
Nah, berarti Obaja ingat dengan hamba2 Tuhan, dan dia sayang dengan hamba2 Tuhan, di dalam hatinya ada kasih. Perkara yang besar dapat terwujud kalau kita punya kasih! Kasih ini yang mendorong dia untuk melakukan.
Nabi Elia berkata kepada Obaja “ beritahu tuanmu untuk bertemu degan saya” bagaimana saya berkata kepada raja sedangkan anda buronan? jika saya berkata dengan raja lalu anda menghilang maka matilah saya, jikalau raja datang anda datang maka matilah anda, kalau tidak anda yang mati maka saya yang mati, jangan!
menyelamatkan 100 orang adalah perkara yang besar, mengapa? karena dia takut Tuhan, tulus dalam mengasihi, seandainya kita punya sifat dan hati seperti Obaja percaya pasti kita punya sesuatu untuk menolong orang.