DEMI KEMULIAANNYA

DEMI KEMULIAANNYA

Demi Kemuliaan-Nya

Yohanes 11:1-44

SPIn Hong Kong

Minggu, 8 Desember 2019

Pdt. Dari. Selamet Yahya Hakim

ini di awali dengan Lazarus sakit, Lazarus itu anak Tuhan dan dari keluarga yang mengasihi Tuhan dia punya 2 saudara yaitu Maria dan Marta, keluarga yang mengasihi Tuhan sakit. bukankah kita sering berkata “dia anak Tuhan kok sakit?” tetapi pada kenyataanya anak Tuhan bisa sakit, lalu manusia sakit mengapa manusia sakit?

Gambar terkaitDalam tubuh kita ada 4 jenis atau ragam darah A, B, AB, dan O ini adalah darah manusia yang makin lama dipakai maka kotor dan banyak penyakit ada yang banyak makan gula maka dia terkena diabetes, ada darah yang mengalirnya naik turun maka dia ada hipertensi dan ada darah rendah, ada darah yang terkena minyak maka dia terkena kolestrol, nah ini darah2 manusia yang semakin lama kita jaga maka akan kotor, karena darah ini akan tertutup dan akan menuju kematian, tetapi ada darah lain dalam hidup kita yaitu darah Kristus yang memberi kehidupan,  saudara, Lazarus punya darah manusia sebab itu ia sakit, walaupun dia masuk dalam keluarga yang mengasihi Tuhan, apa yang baik kita lihat dari perikop ini?

ketika Lazarus sakit Maria dan Marta mengirim berita kepada Yesus bahwa dia yang engkau kasihi itu sakit, bahasa sekarang Maria dan Marta berdoa untk Lazarus, tau tidak, apa yang di kepala Maria dan Marta?

Gambar terkait

“ketika punya koneksi kalau kita minta Yesus pasti datang”

adakah pikiran itu? pasti! bukankah kita sering beranggapan “saya sudah melayani di gereja, sudah memberikan perpuluhan sudah melayani sungguh2 sepenuh hati, kakak saya berdoa Tuhan harus jawab doa saya! kalau Tuhan tidak jawab doa saya, saya menjadi kecewa kalau saya sudah kecewa saya tinggalkan gereja”

Ada orang yang pergi ke gereja lain karena Tuhan tidak menjawab doanya, makanya ada Mazmur 73 dan 37, mengapa? karena memperlihatkan dia anak Tuhan, dia berdoa tetapi tidak di jawab, Marta dan Maria kirim berita, nah sekarang Marta Maria kena batunya karena Alkitab mencatat Yesus tidak langsung datang ke Betania untuk menyembuhkan Lazarus.

Siapkah saudara jika suatu hari saudara berdoa dan Tuhan bilang “wait, wait, wait, nanti dulu”. kalau Tuhan kasih jawaban langsung semua orang bersukacita, kalau Tuhan bilang “wait, tunggu dulu, baitoy, nunggu pangilan” apakah kita bisa bersukacita? ketika Tuhan berkata nanti inilah yang menjadi pergumulan iman yang membuat hati kita bergejolak ketika Tuhan bilang nanti, kalau ngantri di imigrasi anda hantam saja maka anda di suruh balik untuk berbaris nunggu giliran.

Saat Tuhan berkata wait ada yang dicatat di sini yang menjadi perhatian kita yaitu ayat yang ke 4, penyakit itu tidak akan membawa kematian tetapi pada kenyataanya dia sudah ICU, selang dari mulut, tangan dan semua selang sudah di pasang. Saudara dan Tuhan masih bilang dia tidak akan mati, siapa yang bisa mencerna kalimat ini? ketika di baca menjadi omongan tidak nyambung, seperti Tomas berkata marilah kita mati bersama-sama, ”berapa sering Tuhan tidak menjawab doa kita, omongan kita memjadi tidak nyambung, pendeta ngomong apa dia jawab apa, karena matanya fokus pada pernyakit tidak fokus pada Tuhan, orang yang hidupnya berfokus pada pernyakit pada realita, maka pada umumnya dia:

  1. akan mengalami ketakutan, ketakutan akan mengiringi hidupnya
  2. dia akan mengalami putus asa
  3. air mara akan berlinang
  4. bahkan ia seringkali kecewa.

Di mana kalimat kecewa ini?

“Kalau Engkau ada di sini saudaraku tidak akan mati” bukankah itu kalimat kecewa? Tuhan. Mengapa engkau tidak mengulurkan tangan-Mu untuk menolong aku? mengapa ini bisa terjadi? Marta hanya melihat peristiwa di dalam realita.

Minggu lalu sebelum pergi ke Australia saya mengatur waktu sedemikian ketat, saya berharap landing di Menado jam 1 siang lalu saya selesaikan kunjungan saya, lalu mengunjungi anggota GMIM punya mama sakit masuk RS tetapi pesawat saya delay 3 jam, tidur tidak nyenyak di kursi badan rasanya rontok sana sini, tiba-tiba lihat SMS “pesawatmu delay 3 jam” pergi ke konter jawabnya iya delay 3 jam dapat sarapan $15, cm $15 saya bisa beli sendiri, di hotel saja saya dapat gratis, akibatnya saya tidak bisa mengunjungi yang sakit ini, waktunya mepet saya langsung pergi ke Panti Asuhan. dalam 3 jam menunggu saya menenangkan hati saya “Tuhan apa yang Engkau kehendaki dalam hidup saya kerjakan” karena menunggu waktu Tuhan itu tidak gampang, Marta sampai kecewa, saudara “Tuhan tidak pernah mengecewakan kita” sebagai orang beriman kita harus ingat bahwa “sampai pada kematianpun Dia tetap baik pada kita.”

Saya pernah dengar 1 kesaksian, keluarga ini punya 1 anak, anak ini adalah anak Tuhan tetapi keluarganya belum percaya Tuhan anak ini kecelakaan, sekarat, pendeta berdoa pada Tuhan, doanya apa? Tuhan sembuhkan keluarga ini supaya keluarga ini percaya Tuhan, dia doakan anak ini tidak sembuh, malah meninggal, aduuuh Tuhan mengapa dia meninggal keluarga ini tambah tidak mau percaya Tuhan, Tuhan bagaimana ini? lalu ia keluar dari ruangan.

Beberapa hari kemudian keluarga ini bertemu dengan pak pendeta dan berkata “pak pendeta kami semua ingin percaya Yesus”

 

Mengapa mau terima Yesus?

“Karena dengan percaya Yesus kami bisa bersama-sama anak kami yang sudah meninggal” pendeta sampai bengong. Saudara, sampai kematian Dia memimpin kita, makanya Tuhan Yesus bilang“ penyakit ini tidak akan membawa pada kematian tetapi akan mendatangkan kemuliaan pada Tuhan.

Bagaimana kemuliaan ini dinyatakan? lihat ayat 25 Yesus mau kita percaya, percaya itu bukan hanya omongan di mulut tetapi penyerahan diri ini kepada Dia, oleh-Nya aspek kita percaya pada situasi dan kondisi, walau pada situasi yang buruk-pun kita harus percaya kepada Tuhan.

Karena Tuhan tidak pernah menilai buruk kepada kita, ada satu buku yang isinya tentang seorang ibu yang dicampakkan suaminya dan anak gadisnya didiagnosa akan buta karena Glukoma yaitu tekanan saraf yang menghimpit kornea mata oleh sebab itu kornea matanya menjadi buta lalu ibu ini pindah ke Australia, membawa anaknya dan di sana, dia menikah lagi dan bertemu suami yang tidak baik lagi, dia harus kembali menjanda dan menghidupi anaknya ini, terasa dunia ini gelap tetapi Tuhan tidak meninggalkan dia, hari ini anaknya lulus dengan 2 gelar

  1. sarjana Bahasa Inggris
  2. Sarjana Ilmu Menyanyi, dia menyanyi hebat sekali, kalau di acara gereja sering di undang untuk menyanyi, suaranya bagus sekali, walaupun manusia buta tetapi di kasih pengharapan oleh Tuhan.

“Akulah kebangkitan dan hidup” saya ingatkan kita boleh punya masa lalu yang buruk tetapi kita masih punya masa depan yang indah, mengapa? karena kita berjalan dengan Tuhan, Yesus yang mengasihi kita, jangan kita melihat dari kacamata jasmani tetapi kita melihat dari mata iman, jangan melihat bahwa itu hanya hal-hal yang kecil karena hal-hal yang kecil di tangan Tuhan bisa jadi hal yang besar. Hari ini saya tabur benih ke kalian saya yakin anak cucu kalian suatu hari nanti traktir saya makanan, Amin!.

Di dalam Tuhan ada kebangkitan ada masa depan yang indah, apa yang Tuhan tidak suka dari kita? kalau kita tidak percaya kepada-Nya.

Ayat 35 maka menangislah Yesus, bukan karena Yesus sedih tetapi karena Yesus kesal bahwa orang banyak tidak percaya Dia, oleh sebab itu ayat 40 Ia memberi nada tinggi kesal, setelah itu Yesus katakan “bukankah sudah Kukatakan jikalau engkau percaya engkau akan melihat kemuliaan Allah” kapan terakhir kali engkau melihat kemuliaan Allah, ketika kemuliaan Tuhan dinyatakan pada ayat-ayat selanjutnya Lazarus yang di dalam kubur dibangkitkan pada waktu Lazarus dibangkitkan di situ orang yang melihat takjub, ikut Tuhan tidak berarti tidak ada masalah ikut Tuhan ada kekuatan yang lebih besar untuk mengatasi masalah, itulah sebabnya apapun kondisimu. Berat kondisimu mari jangan lihat atau berfokus pada masalahmu tetapi pandanglah kepada Tuhan yang selalu siap memberi mukjizat dalam hidupmu. Amin.