Khotbah Minggu , 03 Juli 2022
PF ; Mr. Caleb
Shallom semua.
Sebelum saya memulai sharing hari ini. Saya ingin mengajukan 3 pertanyaan.
- Seberapa banyak kita yang ada di sini tahu, bahwa Tuhan Yesus mengasihi kita ?.
- Seberapa banyak kita yang di sini benar-benar tahu, bahwa Tuhan Yesus mengasihi kita ?.
- Seberapa banyak kita yang ada di sini benar-benar, benar tahu, bahwa Tuhan Yesus mengasihi kita ?.
Selamat Pagi.
Nama saya Caleb, saya adalah anak Tuhan. Suatu kehormatan jika saya berada di sini saat ini. P. Selamet menaruh kepercayaan besar kepada saya. Semoga dia tidak menyesalinya. Ketika saya mempersiapkan khotbah saya hari ini. Saya memiliki beberapa ide yang berbeda. Tetapi hari ini ada satu hal yang ingin saya sampaikan . Dengan percaya diri saya akan membagikan itu kepada kalian semua. pasti kita semua di sini sudah pernah mendengar lagu dan lagu ini mempunyai 3 versi , tetapi saya hanya ingin membagikan satu versi saja. Lagu ini sudah tidak asing bagi kita.
Yesus sayang padaku,Alkitab mengajarku
Walau ku kecil Lemah,aku ini milikNya.
Yesus Tuhanku , sayang padaku
Itu FirmanNya , di dalam alkitab.
Ya, Tuhan mengasihiku, itu yang aku tahu. Ini adalah kalimat yang sederhana. Tetapi ini adalah pernyataan yang tidak sederhana. Untuk mengatakan,untuk menyanyikan, dibutuhkan sesuatu yang baik. Dibutuhkan iman, untuk benar-benar mempercayai bahwa Tuhan Yesus sungguh-sungguh mengasihi kita.
- Terlebih lagi saat kita merasa sendirian.
- Terlebih lagi saat kita merasa ditolak/tidak di terima.
- Terlebih lagi saat kita tidak di dengar, disalah pahami ataupun di sakiti.
- Terlebih lagi saat kita merasa lemah.
Ini semua mungkin tampak berbeda buat kita semua. Bagi saya ini bermulai dari saya berumur 14 tahun. Saya pindah dari singapur ke hongkong karena pekerjaan ayah saya. Saya tidak mengenal daerah hongkong, saya tidak mengenal siapapun di sini. Saya tidak bisa berbahasa kantonis. Ketika saya berumur 14 tahun , saya bahkan tidak mengetahui siapa diri saya. 3 bulan pertama adalah bagian tersulit dalam hidup saya, karena sekolah belum di mulai, jadi saya tidak mengenal orang-orang di sekitar yang seumuran dengan saya. Saya seorang yang exstrovert, jadi saya sangat merindukan teman-teman saya. pada saat itu , saya mempunyai pacar di singapur. Dan ketika kami pindah, semuanya hilang. Saya ingat dengan jelas saat-saat itu di bandara, seluruh anggota keluarga saya menangis. Ketika melalui imigrasi, saya melambaikan tangan dan mengucapkan selamat tinggal untuk teman-teman saya . Ketika kami masuk di tempat di mana mereka tidak diperbolehkan masuk, 2 adik perempuan saya , 9 dan 10 tahun, ibu dan ayahku, semua orang menangis. Termasuk saya. Kalian tahu, seorang laki-laki menangis,umur 14 tahun ( bagaimana rasanya ). setidaknya saya tidak menangis di tempat umum. Ketika pesawat mendarat di hongkong, saya memiliki kamar sendiri yang kecil, dan di malam hari ,saya merasa sangat berbeda. Saya merasa sendirian,ditolak,tidak di dengar,disalah pahami,disakiti dan saya merasa lemah. Pada saat itu hampir saja saya tidak merasakan, kasih Tuhan dalam hidup saya. Pada saat itu saya tidak bisa menyanyikan lagu sederhana, Yesus sayang padaku, alkitab mengajarku. Saya bahkan tidak tahu lagu itu. Sebaliknya saya merasa ingin marah , saya ingin berteriak, berteriak sekencang-kencangnya, dan berkata ini tidak adil. Tetapi Tuhan Yesus tetap mengasihi saya. Dia sangat dan sangat mengasihi saya. Tetapi Tuhan tidak mengirim saya kembali ke singapur, sehingga saya bisa bersama-sama lagi dengan teman-teman saya. Dia juga tidak serta merta membuat saya mengerti bahasa kantonis. Namun Dia menghibur saya , ketika saya menangis sampai saya tertidur. Tuhan mengirimkan orang-orang yang membalas email saya. Bahkan mereka mengajarkan saya , bagaimana cara berbicara dengan baik saat berkomunikasi. Itu yang Tuhan lakukan untuk saya. Bagaimana Tuhan memikirkan saya untuk bertumbuh dalam pemahaman saya , terhadap diri saya sendiri. Saya adalah anakNya, dan Dia mengasihi saya. Alkitab menunjukan kepada kita dalam Markus 10; 13-16. Bahwa Tuhan Yesus tidak takut pada anak-anak, tetapi anak-anak bising, jail, berantakan, saling menyakiti , nakal dan pasti kalian lebih tahu banyak lagi mendeskipsikan bagaimana anak-anak itu. Sebaliknya Tuhan Yesus , memeluk mereka , Dia menginginkan anak-anak semuanya untuk datang kepadaNya.
Markus 10 ; 13-16 “YESUS MEMBERKATI ANAK-ANAK”.
Lalu orang membawa anaka-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia menjamah mereka ; akan tetapi murid-muridNya memarahi orang-orang itu. Ketika Yesus melihat hal itu, Ia marah dan berkata kepada mereka : ” Biarkan anak-anak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi mereka , sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah . Aku berkata kepadamu : Sesungguhnya barangsiapa tidak menyambut Kerajaan Allah seperti seorang anak kecil, ia tidak akan masuk de dalamnya”. Lalu Ia memeluk anak-anak itu dan sambil meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia memberkati mereka.
Saya ingin membagikan ayat yang lain lagi, 1 Yohanes 3; 1a. ” Lihatlah , betapa besarnya kasih yang di karuniakan Bapa kepada kita, sehingga kita di sebut anak-anak Allah , dan memang kita adalah anak-anak Allah.
Jadi, siapakah kamu ?. Siapakah kita ?. Kita adalah anak-anak Tuhan. Kita di limpahkan kasih Tuhan yang begitu besar. Kita dapat berkata , kita dikasihi Tuhan. Bahkan di dalam titik kelemahan terrendah kita . Dia ada bersama dengan kita. Bahkan ketika kita tidak dapat merasakan kehadiranNya , Dia ada di sana. Terkadang butuh 15 tahun untuk menyadarinya .
Mari kita angkat pujian yang tadi sekali lagi.
Amin.
Tuhan Yesus Memberkati.