“KOK MAU, HIDUP DALAM KETAKUTAN”
(Ketakutan itu tidaklah Alkitabiah)
Bilangan 13:27-33 & Bilangan 14:1-8.
SPIn Hk – Minggu 1 Maret 2020
PF: Pdt. Dr. Selamet Yahya Hakim
Saudara2ku, bangsa Israel baru saja keluar dari tanah Mesir, sekarang, Tuhan ijinkan jalannya agak muter sedikit sebelum masuk ke tanah Kanaan, Musa mengirim 12 orang untuk mengintai, apa tujuannya? Supaya umat bisa mengantisipasi hal-hal yang buruk, supaya umat mengetahui hal-hal yang perlu dipersiapkan. Saudara2ku, hidup ini perlu perencanaan, perencanaan itu tidak salah yang salah adalah perencanaan tanpa melibatkan Allah, oleh sebab itu unsur manusia dipakai , apakah itu? oleh sebab itu mereka mengintai dulu agar tau jalan sebelah kiri, kanan , bagaimana orang-orang di sana , dan apa yang sudah disiapkan, dan lain sebagainya, dan dikirimlah 12 orang lalu 12 orang itu pulang, ada sekelompok 10 dan sekelompok 2, yang 10 ini berkata “negeri yang kulalui itu luar biasa, namun…” ada kata “namun”, itu sebenarnya mereka tidak boleh ngomong, mengapa? tugas mereka mengintai saja tidak perlu mengambil kesimpulan lakukan bagianmu selebihnya bagian Tuhan , tetapi mereka kelebihan ngomong “namun”.
Kali ini yang mereka katakan “namun” bukan hasil pengintaian tetapi hasil pemikiran sendiri, saudara2ku, hasil penglihatan beda dengan hasil pemikiran , berapa kali kita stres bukan karena melihat tetapi karena mikir sendiri? Sering kali masalah itu timbul bukan saat dilihat tetapi saat tidak dilihat, mikirin yang macam2 akhirnya takut sendiri, itu yang terjadi, ketakutan itu merupakan penyakit yang menular , mengapa? misal kita pergi ke Disneyland ada rumah hantu kita masuk teman A masuk duluan teman B, C ikut dari belakang kalau teman yang A ini kaget dan takut pasti teman yang B, C ini akan lari duluan, jadi ketakutan itu bisa menular dan herannya sekarang ini banyak orang yang tenggelam dalam ketakutan dan kasiannya itu adalah gereja betul gereja di Korea itu penyebab penularan corona tapi tidak ada di Cina gereja pusat penularan corona, jadi tidak bisa gereja itu ditutup .
10 orang ini takut, takutnya dari mana? melihat dirinya sendiri ketakutan ini selain bisa menyebar juga tidak masuk akal , dimana?
- Bilangan 13:32b, “suatu yang memakan penduduknya” ini kan tidak masuk akal kecuali kelaparan, yang di depan dikatakan “ berlimpah susu dan madunya” kalau tidak terjadi kelaparan apa perlu makan penduduk?
- Akal sehatnya sudah tidak main “kami melihat diri kami seperti belalang” dia belalang atau manusia? Manusia!
Belalang diusir aja tidak mau lari apa lagi dia yang tidak rentan seperti belalang, ini yang dikatakan ketakutan selain menyebar juga menghilangkan akal sehat, pas kemarin ketemu orang barat pasti pelukan, makan tuker2an, kalau mau kena corona 25 orang kena semua itu?, 12 gereja ditutup?, gembala kumpul sama2 nyatanya okay2 saja, tidak ada yang bilang kita jauh2an aja ya, tidak ada! kita lakukan tugas kita cuci tangan dulu, selebihnya kita mengimani kepada Tuhan.
- Ketakutan itu menyalahkan Tuhan, umat Israel takut, balik lagi ke Mesir. Berapa kali kita takut dan balik lagi ke masa lalu? Dan mereka tidak menikmati tempat yang sudah Tuhan berikan, coba kalau saya ketakutan saya tidak bisa mainan salju, saya tau salju kala dipegang seperti kapas dan bisa lumer, saya menikmati.
Ketakutan membawa ke masa lalu menjadi budak dalam hidup kita, saya katakan “kita harus terbebas dari ketakutan ini” .
yang bikin kita takut itu bukan karena Corona tetapi juga omongan orang, “apapun yang terjadi kita tetap setia ikut Tuhan”. dan dua orang ini Yosua dan Kaleb apa yang membuat mereka mempunyai pemikiran yang berbeda berulang2 mereka katakan “jika Tuhan menghendaki” 3x.
Berarti Yosua dan Kaleb melihat negeri dan pada saat yang sama Yosua dan Kaleb melihat Tuhan , saya melihat orang yang melihat Tuhan mereka itu di atas ketakutan dan orang yang tidak melihat Tuhan dia di bawah ketakutan. darimana Yosua dan Kaleb melihat Tuhan?
- Waktu mereka masih di Mesir mereka melihat Tuhan menjatuhkan Tulah untuk orang Mesir disitu mereka melihat perbuatan Tuhan yang ajaib sesungguhnya hari yang damai dimana kita mempunyai kesempatan melihat Tuhan yang ajaib. Yosua dan Kaleb melihat bagaimana Tuhan memimpin mereka , bagaimana Tuhan menyelamatkan mereka , bagaimana Tuhan membawa mereka keluar dari tanah Mesir
- mengapa Yosua dan Kaleb begitu optimis? Karena mereka tidak melihat masa lalu , orang yang melihat masa lalu tidak akan pernah melihat masa depan, dia bilang “Aku akan membawa kamu keluar ke tanah perjanjian” dia pegang omongan Tuhan.
- kalau orang bisa mengatasi ketakutannya maka dia akan menikmati negeri, dari semua orang yang lahir di Mesir tidak ada yang bisa masuk ke tanah perjanjian selain Yosua dan Kaleb, yang lain semua sudah mati, makanya kala kita dikuasai ketakutan kita tidak bisa menikmati berkat Tuhan menikmati dalam hidup ini, nikmati berkat Tuhan!
Bagaimana menghadapi ketakutan?
- Seperti Yosua selalu memandang kepada Tuhan
- Dia melihat kedepan bukan melihat ke belakang.
- Dia tahu hidup itu indah , kala kita tenggelam dalam ketakutan kita tidak bisa menikmati berkat Tuhan.