Mencari Perkenanan Tuhan Bukan Perkenanan Manusia

Mencari Perkenanan Tuhan Bukan Perkenanan Manusia

 

“Mencari Perkenanan Tuhan Bukan Perkenanan Manusia”

2 Timotius 1:4

SPIN, Minggu, 20 Oktober 2019

Pelayan Firman : Pdt. Dr. Selamet Yahya Hakim

 

Kalimat ini bikin saya merinding karena Paulus berkata demikian tidak main-main di hadapan Yesus Kristus yang akan menghakimi, terbayangkan, bila Paulus tidak konsisten siapa yang dijewer Tuhan? “Dihadapan Allah aku menasehatkan engkau,…” itu artinya ayat ini mempunyai otoritas. Kita sebagai anak Tuhan telah dipercayakan sesuatu oleh Tuhan , apa yang Tuhan percayakan kepada kita?

kabar baik adalah harta yang terpendam yang dicari orang berabad-abad, nah harta yang terpendam ini telah dinyatakan di dalam Kristus Yesus yang diberikan kepada jemaat itu Kis. 1:8.

Sebabnya saat kita menerima Yesus, di waktu yang sama kita menerima harta yang tidak ternilai harganya, dan harta yang tidak ternilai ini harus kita bagikan, Injil adalah berkat untuk kita dan injil juga berkat untuk orang lain dan Injil itu adalah berkat yang Tuhan percayakan kepada kita, Paulus berkata “celakalah aku jika aku tidak memberitakan Injil” .

  1. Injil itu dari Tuhan
  2. Ditujukan, dibutuhkan banyak orang
  3. Dengan kita memberitakan Injil, kita mengungkapkan keyakinan kita pada orang lain bahwa “ini yang membuat hidup saya berubah”

Saya terpikir ikut reuni karena saat saya pergi reuni orang bertanya  kerjanya apa ? Pendeta di Hong Kong, Pendeta itu mau ngapain? memberitakan Injil dan menggembalakan jemaat, Injil itu apa? Anda mau tau injil itu apa? Mari duduk makan saya yang bayar, saya bersaksi, kenapa saya mau bersaksi? Karena di hadapan Tuhan yang memberi jalan, dan saya hanya menyampaikan. Tuhanlah yang memberikan kesuksesan dalam pemberitaan Injil. Kalau saya tidak mau bergerak, bagaimana saya dapat berhasil?

Karena kita ini terlalu sering hidup apa kata orang sampai kita lupa hidup apa kata Tuhan, itu sebabnya membuat kita terperangkap dengan apa kata orang, akibat mencari perkenanan manusia tidak sedikit orang melupakan perintah Tuhan. Firman Tuhan berkata kita harus mencari perkenanan Tuhan karena kita akan diadili oleh Tuhan, mencari perkenanan Tuhan bukan perkenanan manusia.

  1. Ayat 2, beritakan Firman ternyata yang membuat kita dinilai oleh Tuhana adalah, tanggung jawab kita dalam memberitakan firman, apa itu firman? Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan firman itu adalah Allah.
  2. Ayat 14, Firman yang adalah Allah menjadi manusia,
  3. Ayat 18, manusia itu diam diantara kita dan kita melihat kemuliaan Allah. Tuhan Yesus melakukan mukjizat, Firman yang adalah Allah itu melakukan mukjizat, Firman yang adalah manusia itu mati di kayu salib, setelah itu pada hari yang ke 3 Ia bangkit dari antara orang mati setelah itu Firman itu menyatakan diri kepada murid-murid-Nya.

Tomas “aah aku tidak percaya” tetapi setelah Tomas melihat langsung Yesus yang telah bangkit itu, ia mengatakan “ ya Tuhan ya Allah”. Kita wajib memberitakan Firman yang menjelma menjadi manusia yang adalah Tuhan Yesus Kristus.

Hari ini banyak orang yang beragama makanya ia mengemis “puji Tuhan, puji Tuhan, hanya Tuhan saja”. Tetapi demi untuk menjelaskan firman yang Tuhan inginkan maka kita harus menulis tentang hal Yesus, ya hanya Tuhan Yesus yang disembah. Memberitakan firman berarti memberitakan Tuhan Yesus tentang kisahnya kepada manusia.

Saya sedang menyiapkan khotbah Natal, salah satunya tentang Yesus datang ke palungan, kenapa palungan menjadi tempat Yesus lahir? Bukan karena palungan itu kotor tetapi karena palungan itu kosong, semiskin-miskinnya maria dia tidak akan meletakkan bayinya di tempat kotor lebih baik digendongnya. Ini juga menggambarkan hati manusia yang kosong, mengapa? kita harus menceritakan firman karena hal ini, banyak hati manusia kosong, kekosongan ini perlu diisi dan tugas kita adalah memperkenalkan kepada teman-teman kita. Oleh sebab itu saya suka reuni karena dengan begitu saya dapat menceritakan tentang Tuhan Yesus.

Ini kelompok baru saya yang saya kerjakan sebulan sekali, jauh, naik bis biasa hanya 15 menit, ini naik bis bisa 1 jam, akhirnya dari Sheung Wan ke Yuen Long saya dengerin lagu “segala” galau, gelisah, merana.

Saya pergi ke sana saudara, kenapa ? Kurang kerjaan ? Saya orang yang tidak bisa diam, selesai ini kerjakan itu, apa saja, tetapi karena dari Yuen Long bisa gak pelayanan seperti ini? Boleh! karena orang itu kadang ada waktu, ada juga yang tidak. Saudara, memberitakan Firman itu mudah asalkan yakin menurut firman, yang menjadi persoalan adalah untuk tidak yakin dengan firman, untuk meragukan firman. Kalau untuk percaya kepada firman, hidup sesuai dengan firman maka gampang sekali untuk disampaikan duduk ngopi pun kita bisa menyampaikan firman tersebut. Ada gak yang percaya kalau Hong Kong akan ribut seperti ini ? Kita tidak akan pernah kebayang bukan? Tetapi ternyata Hong Kong sudah ribut selama 4 bulan, itu artinya kedepan nanti akan seperti apa? Apakah ini akan stop atau terus? Kalau terus skenarionya akan boleh pakai baju putih dan hitam, itu membuktikan kedepan kita tidak dapat memprediksi. Ada banyak kejadian di dalam hidup kita yang kita tidak tahu, kok begini, begitu , sebab itu ada lagu “Ku tak tau hari esok…” tetapi yang kutahu hari ini Tuhan berfirman maka saya harus lakukan.

Memang saudara-saudaraku, masalah sekarang adalah dimana kita memberitakan Injil tidak diterima apa lagi ada pendapat yang berkata “agamamu ya agamamu, agamaku biarlah menjadi urusanku” memberitakan Injil itu bukan mempengaruhi bukan memaksa, tetapi memberitakan Injil itu adalah menceritakan apa yang Tuhan Yesus kerjakan. Salahkah saya bercerita? Tidak, karena kita hanya menceritakan.

Maka orang tidak jadi dapat menerima ajaran sehat tetapi mereka mengumpulkan kehendaknya  untuk memuaskan keinginannya, seorang sudah berubah ada banyak mukjizat dan waktu yang cepat lebih gampang melayani orang baru dari pada orang lama. Ini adalah strategi yang baru : belum hafal jalan, belum banyak teman.

Kalau teman-teman yang lama: sudah tau mana-mana. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagai dongeng.

Kalau zaman sekarang mereka tidak mau mendengar sama sekali, saudara, kita harus bergerak lebih cepat, ini adalah kreatifitas.

  1. Ayat 5, tetapi kuasailah dirimu dalam segala hal sabarlah menderita, lakukanlah pekerjaan memberitakan Injil dan tunaikanlah tugas pelayananmu, kuasai diri dan sabar menderita, kalau ku tak memberitakan Injil kita harus menguasai diri dan sabar, jangan diri kita tidak sesuai dengan apa yang kita bicarakan.Memberitakan Injil itu bukan kuasa kita tetapi kuasa Tuhan, kadang kita tidak dianggap ya tidak apa-apa, tetap saja senyum. Dia bukan menolak kita tetapi menolak Tuhan, dalam sejarah penginjilan banyak orang yang luar biasa keras, tapi pada saat Tuhan turun tangan mereka langsung berlutut menerima Tuhan, Paulus contohnya.
  1. Ayat 6, mengenai diriku, darahku sudah dicurahkan sebagai persembahan dan saat kematianku sudah dekat,
  2. Ayat 7, aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik.

Tidak ada yang lebih indah dalam hidup kita menjadi orang Kristen apabila kita mengakhirinya dengan baik.