SETIA DALAM SEGALA KEADAAN

SETIA DALAM SEGALA KEADAAN

Khotbah Minggu 7 agustus 2022
Tema Khotbah berseri.
Tema, Galih , Khotbah
Dari Kitab Lukas.
Jadi saya akan membawakan KHOTBAH yang BERTEMA , yang di ambil dari kitab Lukas , dan yang di GALI dan di sampaikan menurut kebutuhan Jemaat. Itu yang di sebut dengan TEMATIK,GALI,KHOTBAH.
Setiap pasal saya akan bukan satu persatu. Kita lihat pasal pertama ayat 5-7.
“ Pada zaman Herodes, raja Yudea, adalah seorang imam yang bernama Zakharia dari rombongan Abia. Isterinya juga berasal dari keturunan Harun, namanya Elisabet. ,Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat. Tetapi mereka tidak mempunyai anak, sebab Elisabet mandul dan keduanya telah lanjut umurnya.”
Saudaraku yang di kasihi Tuhan , Kitab Lukas di mulai dari Kisah Zakaria dan Elisabet. Kenapa harus ada Zakaria dan Elisabet ?. Sebab Anak mereka Namanya Yohanes. Sesuai dengan kitab Yesaya Yohanes itu adalah Orang yang berseru-seru di jalan supaya umat mempersiapkan diri menyambut kedatangan Tuhan Yesus . Jadi Yohanes pembabtis itu adalah orang yang berdiri di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Lukas mencatat kisah ayahnya. Dari mana Yohanes ini lahir . Maka Lukas memulai dengan kisah Zakaria dan Elisabet. Tema KHotbah Saya adalah SETIA DALAM SEGALA KEADAAN. Saya ambil dari kisah Zakaria dan Elisabet. Alkitab mencatat mereka hidup di jaman herodes menjadi raja. Apa catatan penting yang kita dapat dari Zakaria dan Elisabet di jaman Herodes. Mereka hidup di jaman yang susah , dengan raja yang tidak menjalankan kebenaran. Tetapi alkitab mencatat mereka hidup benar dan tak bercacat. Ini luar biasa. Biasanya kalimat selanjutnya adalah mereka di berkati Tuhan. Tetapi alkitab mencatat mereka tidak mempunyai anak. Kita bisa lihat apa yang mereka lakukan dengan apa mereka dapatkan itu beda jauh.Tidak punya anak pada jaman itu lebih susah dari orang miskin. Kalau orang miskin Cuma kurang makan tapi kalau tidak punya anak itu kurang kebahagiaan,belum lagi cercaan dari tetangga . Berarti beban yang di alami oleh Zakaria dan Elisabet tidak gampang. Hidup yang berbeban itu tidak enak, tetapi alkitab berkata ayat 8,9.

“Pada suatu kali, waktu tiba giliran rombongannya, Zakharia melakukan tugas keimaman di hadapan Tuhan. Sebab ketika diundi, sebagaimana lazimnya, untuk menentukan imam yang bertugas, dialah yang ditunjuk untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan di situ.”
Pimpin ibadah ada waktunya.orang yang pimpin ibadah itu banyak jumlahnya.Supaya bisa pimpin ibadah harus di undi. Kalau diundi kita tidak tahu kapan kita bertugas. Sayart untuk di undi. Harus siap sedia. Bayangkan jika kita ada di posisi itu setiap minggu ini sudah siap tetapi tidak pernah dapat undiannya. Pasti ada rasa tidak enak. Waktu saya merenungkan ,ini pelayanan saja di undi-undi ,ini tidak gampang. Sudah mempersiapkan diri belum tentu dia bisa melayani. Tetapi Zakaria tetap setia menunggu waktu undian. Ada atau tidak ada pelayanan saya tetap siap sedia. Padahal dia sudah hidup benar tapi tidak punya anak tetapi tetap mempersiapkan diri untuk pelayanan. Kalau orang itu tetap setia walaupun di undi, berarti dia menaruh pengharapan bahwa Tuhan suatu hari nanti pasti pilih dia. Bukan soal kapan dia melayani tetapi harus selalu siap melayani.Mereka tahu siapa diri mereka di hadapan Tuhan . Tugas mereka tetap setia dalam pelayanan.Dan akhirnya kesetiaan tidak pernah tidak menghasilkan. Dalam hidup kita pelayanan seperti menabur. Orang yang menanam punya pengharapan akan berbuah kesetiaan.Pelayanan kita itu di uji bukan karena kita hebat apakah kita setiaatau tidak. Zakaria dan elisabet setelah menunggu akhirnya mendapat giliran dan malaikat datang dan berfirman; Nanti kamu akan mendapatkan seorang anak. Mereka berpikir , mereka sudah tua.disitulah kita belajar ikut Tuhan dengan setia tidak pernah tidak ada berkat.Mungkin hari ini anda belum melihatnya ,tapi besok lusa anda akan mendapatkannya.Orang yang melayani itu pasti ada gangguan,dan kadang digosipkan orang dan halangan lain. Tetapi itu menjadi alat untuk kita selangkah lebih maju, yang belum melayani , mari belajar melayani supaya kita punya buah yang harum,yang bis akita persembahkan kepada Tuhan. Belajar dari Zakaria dan Elisabet. KIranya kita semua mempunyai pemahaman seperti mereka. Amin.

Tuhan Yesus Memberkati.