TUHAN YANG TAAT

TUHAN YANG TAAT

1. Ada yang mencoba lari dari ketakutan dengan cara

  • Meminum obat tidur karena takut gelisah terlalu kuatir sehingga malam tidak dpt tidur dgn nyenyak.
  • Jalan pintas yaitu mencari org pinter dgn cara bw jimat supaya bisnis laku atau ramai juga kemana mana biar tidak takut.

Tetapi Tuhan Yesus tidak melarikan diri yg di lakukannya adalah BERDOA. Apa permohonanNya dalam keadaan takut?

Supaya jangan jatuh dalam pencobaan (ada-nya permohonan). Kalau ada masalah manusia pasti takut nanum ketika ketakutan itu datang biasanya ambil jalan pintas jalur cepat akibatnya jatuh dalam Dosa

    Contoh

  • Kalau sakit lalu takut mati, kemudian cari dukun
  • Sudah menikah namun belum punya anak takut suami cari istri baru lalu ke dukun minta anak.

 

2. Kalau masalah datang ketika kita ketakutan mestinya berjalan bersama Tuhan pasti ada kemenangan.

        Contoh

  • Perlunya punya teman atau kakak rohani atau Bapa/Ibu rohani yang menjadi tempat sharing bersama sehingga bisa melewatinya dan beroleh kemenangan.
  • Supaya bisa menang harus DOA mohon kekuatan dari Tuhan. Itu harus, supaya pertahanan iman kita kuat

kita harus menjadi Teman atau sahabat sharing yang tidak boleh ember bocor sana sini ya. Kita seharusnya jadi teman yang selalu dapat menyimpan rahasia…

3. Tuhan Yesus berdoa Ia mengakui keinginnya di hadapan Tuhan.

a. Ia berdoa dengan Jujur, dan bertanya kepada Bapa-Nya, kalau boleh pilih cawan berlalu….
Yesus berdoa dengan ketakutan ada pengakuan atas keterbatasan diriNy, sebagai manusia. (adanya Pengakuan).
Kalau saat ini Anda sedang menghadapi cawan kehidupan yg berat ingat Tuhan Yesus selalu bersama kita dan tidak pernah meninggalkan kita.

b. Yesus menutup doa-Nyadengan mengatakan bukan kehendakku melainkan kehendakMu menjadi. (ada penyerahan).

Apa dasar penyerahannya?

a. Bapa mengasihiNya dan tidak akan pernah meninggalkan Dia (1 Korintus 10: 13)

b. Doanya belum di jawab tapi Tuhan Yesus siap menghadapi tantangan dan itulah yg di sebut Kemenangan.

c. Kemenangan itu tidak dimulai pada alam materi (kenyataan secara fisik atau lapangan), tapi dimulai justru didalam keyakinan (hati dan pikiran kita).