AKIBAT CORONA

AKIBAT CORONA

AKIBAT CORONA

(Bagaimana Yusuf Dapat Bertahan Menghadapi Kemelut Hidup)

KEJADIAN 40 dan 41

Pst. Dr. Selamet Yahya Hakim

 

Latar Belakang

Akibat Corona membuat sebagian BMI semakin susah, kerja nambah, libur terbatas. Kemarin saya menangani kasus dari jam 10 malam s/d jam 3 sore, akhirnya BMI tersebut mendapat libur 3 jam buat ibadah, dengan syarat:

  1. Diantar oleh majikan dengan mobil pribadi.
  2. Setelah itu dia harus pakai masker selama 14 hari dirumah.
  3. Baru bisa keluar lagi setelah tanggal 20 April.
  4. Selama libur, bmi tersebut punya kamar pribadi, boleh main hp untuk ikut ibadah online.

Saat ini kesepakatan ini di terima, jika tidak mau maka pilihannya adalah ngebreak kontrak.

Ada juga bmi yang lebih berat dari ini dan bapak tidak bisa bantu karena memang tidak ada jalur untuk nego. Sementara bmi tsb tidak punya pilihan lain karena butuh uang.

Dalam sejarah dan sepengetahuan bapak, ada bmi yang tidak punya kamar sendiri, dia tidak di gaji, dia tidak punya hp, dia diberi makan seadanya dan dia dikhianati oleh temannya. Sementara itu bapak tidak bisa menolongnya. Kasihan sekali bukan? Kemana ia harus mengadu?

Hari hari dijalani begitu saja, jika ini menimpa anda, apa yang harus anda lakukan?

Itulah yang dialami oleh Yusuf dalam Kejadian 40:23, selama satu kontrak, lihat pasal 41:1 dan 14.

 

Sedikit Kilas Balik Tentang Yusuf

Didalam Kejadian 39 sampai dengan 41 mengisahkan tentang kehidupan Yusuf yang unik, namun penuh kesusahan (kemelut) yang amat sangat. Yusuf dijual saudara-saudaranya sendiri, menjadi budak bagi bangsa lain. Difitnah sehingga ia harus mendekam dipenjara. 13-15 tahun Yusuf berada di tahanan Mesir, yang sungguh tidak manusiawi. Namun Yusuf tetap setia kepada Tuhannya, terlihat nilai-nilai spiritual yang diturunkan ayahnya tidak sirna. Ia tetap percaya kepada Allah Abraham Ishak dan Yakub (ayahnya), bersikap bijak dan dewasa terhadap sesamanya. Kesabarannya teruji, terlihat dari tutur katanya tetap santun dan berwibawa, terbukti bahwa ia disukai semua orang termasuk kepala penjara Mesir (Kejadian 39:21-23).

Pertanyaannya apa yang membuat Yusuf bisa bertahan

Berulang kali dalam penjelasannya Yusuf selalu berkata: ayat 16, 25, 28. 32,  apa yang bisa kita pelajari dari penjelasan ini?  Kita mengetahui bahwa semua pengetahuan Yusuf dia dapatkan dari Allah, mungkinkah Yusuf dapatkan semua ini tanpa bergaul dekat dengan Allah ??????

Berikut ini adalah ciri orang bergaul dengan Allah

  1. tahu dan mengenal Allah dengan segala rencanaNya. Yusuf tidak mengeluh dan menyalahkan orang lain atas kejadian yang menimpa dirinya.
  2. orang yang bergaul dengan Allah selalu mengandalkan Tuhan untuk mengubah situasi buruk yang sedang di hadapinya, kata kuncinya adalah Doa. Karena doa maka Yusuf sanggup bertahan dalam segala keadaan.
  3. Orang yang bergaul dengan Allah menyerahkan keberhasilannya untuk menjadi berkat bagi orang lain dan kemuliaan bagi Tuhan. Karena dia tahu dia hanyalah alat Tuhan.

Bagaimana dengan kita?

  1. Orang yang ke gereja belum tentu mereka bergaul dengan Allah, orang yang bergaul dengan Allah sudah pasti ke gereja .
  2. Orang yang tidak ke gereja dalam masa tertentu (karena keadaan memaksa mereka tak dapat hadir di gereja) bukan berarti mereka berhenti bergaul dengan Allah, bisa bersekutu dengan sesamanya lewat online. Online bukan hanya untuk nge-gosip, tetapi buat nge-gospel.
  3. Kita yang hari ini dapat libur mendapat dua berkat: bergaul dengan Allah dan menjadi anak-anak Allah, karena itu harusnya kita ini lebih baik dari yang lain, lebih baik dari dunia ini.

Kesimpulan

  1. Suasana lingkungan, keadaan sekitar, kemiskinan, keadaan yang tidak kondusif, tidaklah mendefinisikan siapa diri kita sebenarnya dihadapan Tuhan. Dunia mungkin melihat kedudukan seseorang itu sebagai penentuan harga diri seseorang, atau menentukan tingkat kebahagiaannya.
  2. Namun Alkitab membuktikan lain, kita ambil Yusuf anak Yakub, sebagai bukti otentik dan yang pernah hidup mengatakan sebaliknya. Bahwa setiap keadaan dan fase kehidupan orang benar (yang bergaul dengan Tuhan), justru membawa mereka untuk lebih dekat kepada Tuhannya.
  3. Semakin terjepit, orang-orang yang dekat dengan Tuhan semakin kreatif dan bijak dalam menanggapi hidup,
  4. berjalan dalam iman,
  5. dan selalu mengandalkan Tuhan.
  6. Sekalipun keadaan sulit, mereka yang mengandalkan Tuhan tetap saja dapat menjadi berkat bagi sesamanya.
  7. Kerendahan hati, kewaspadaan secara rohani, dan kebergantungan diri kita kepada Tuhan haruslah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari kita.