SEKALI DI SELAMATKAN , TETAP DI SELAMATKAN
Khotbah Minggu , 17 juli 2022
PF ; Mr. Hensen Chan.
Bagian kedua .
Di Adopsi dari khotbah .
Oleh David Pawson.
Rekap Bagian 1.
- Keselamatan berarti ” dipulihkan ke citra Allah yang sempurna – bebas dari dosa “.
- Keselamatan adalah mengambil manusia lama yang berdosa seperti kita dan menjadikan kita manusia baru. Dan itu membutuhkan waktu dan itulah mengapa keselamatan adalah sebuah “Proses”.
- Keselamatan bisa terputus dan tertunda bahkan terhenti sama sekali.
- Tidak ada yang lain dan tidak ada orang lain yang dapat menghentikan proses keselamatan, tetapi anda sendiri.
- Bukan mereka yang memulai kehidupan kristen yang di selamatkan, tetapi mereka yang terus bekerja sama dengan Tuhan, untuk terus percaya kepadaNya, untuk terus menanggapi kebaikanNya, dan bertahan sampai akhir , yang di selamatkan.
Dalam ibrani 6 sebenarnya dikatakan bahwa jika kamu berpaling dari Kristus setelah kamu menjadi milikNya, tidak ada kemungkinan pertobatan , tidak ada jalan untuk kembali. Untuk menanyakan seberapa jauh kita harus mundur sebelum mencapai titik tidak bisa kembali adalah sebagaimana seseorang bermain api. Itu adalah seseorang yang berkata ” seberapa dekat saya bisa mencapainya tanpa melampauinya ?”. Ini adalah pertanyaan yang salah. Jangan mendekatinya. Jangan mundur karena cukup jelas dari ajaran Alkitab bahwa tidak ada jalan untuk kembali. Saya tidak tahu apa artinya itu . Hanya Tuhan yang tahu. Tetapi jangan ambil resiko. Jangan pernah berpikir seberapa jauh kamu harus mundur. Tetaplah tinggal di dalam Kristus.
Pasal 6 ibrani saya sudah mencatat , Selesai : meskipun kita berbicara seperti ini , kita yakin akan hal-hal yang lebik baik dalam persoalanmu. Meskipun Dia memberi peringatan kepada mereka tentang titik tidak bisa kembali , Dia berkata : ” Saya percaya diri”. Tidak pasti ; Saya yakin bahwa kamu tidak akan mendekati titik itu. Tetapi kesabaran Tuhan bisa habis. Dan kita perlu mengingatnya.
Mari kita beralih ke pasal 10 ayat 26-28.
Menurutmu seberapa beratnya hukuman yang pantas bagi seseorang yang menginjak-injak Anak Allah di bawah kakinya , yang memperlakukan darah perjanjian yang menguduskannya sebagai sesuatu yang najis, dan yang menghina Roh Kasih Karunia ?. Karena kita mengenal Dia yang berkata ; “Ini HakKu untuk membalas . Aku akan membalas ‘ dan lagi, “Tuhan akan menhakimi UmatNya”.