PENGHARAPAN YANG PASTI

PENGHARAPAN YANG PASTI

“Pengharapan Yang Pasti”

Yohanes 4 : 46 – 54

Khotbah Minggu
Tgl 23 Juni 2019

Pengkotbah
Penatua: Sestu Wigati

 

Setiap orang pasti memiliki suatu pengharapan, cita-cita atau keinginan yg ingin dicapai.

Seperti kita para TKW, namun tidak setiap TKW dapat tercapai cita-citanya, ada yg berhasil, ada yang putus ditengah jalan dan ada pula yang gagal sama sekali.

Pengharapan akan pemenuhan hal-hal duniawi tidak pasti dapat terpenuhi, tetapi di dalam Yesus ada pengharapan yang pasti. Bagaimana untuk meraih pengharapan yang pasti ini:

  1. Datanglah pada Yesus untuk minta pertolongan.
    Ayat 46 – 47
    Anak seorang pegawai istana menderita sakit,berbagai cara pengobatan telah dijalaninya,namun tidak dapat sembuh.Pegawai istana yg pernah mendengar kalau Yesus pernah membuat mujizat dan saat itu baru kembali ke Kana.Dia pergi sendiri,tidak menyuruh bawahannya,dengan berjalan kaki sejauh 32 km, hendak menemui Yesus.Sekalipun dia seorang pegawai istana ,datang dengan kerendahan hati menemui Yesus yang saat itu hanya seorang anak tukang kayu.
  2. Siap menghadapi tantangan
    Ayat 48 – 49
    Tetapi setelah sampai kepada Yesus,tidak langsung ditolong,malah ditegur: “Jika kamu tidak melihat tanda dan mujizat ,kamu tidak percaya”.Sekalipun ditegur,pegawai istana itu tetap memohon,mengharap supaya Yesus mau datang ke rumahnya.
  3. Percaya pada perkataan Yesus.
    Ayat 50 – 53
    Meskipun ada keraguan dihatinya,tetapi pegawai istana ini memilih untuk percaya ,ketika Yesus berkata:” Pergilah anakmu hidup”.Sambil berjalan pulang ,ia berpikir mengapa Yesus tidak mau datang , mengobati orang yang sakit mestinya dilihat dulu / diperiksa dulu, baru diberi obat. Tetapi apa yg terjadi, ketika masih ditengah jalan,hambanya datang memberitahu kalau anaknya sudah sembuh.

Pegawai istana itu adalah orang kafir (bukan orang Yahudi), tetapi dia mau datang kepada Yesus untuk minta pertolongan, untuk menyembuhkan anaknya. Dengan melihat cara Yesus menyembuhkan anaknya itu, yang hanya dengan berkata “Pergilah anakmu hidup”. Akhirnya pegawai istana itu beserta seisi rumahnya percaya kepada Yesus .

Apalagi kita yang sudah percaya dan tahu bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juru Selamat, dan hanya di dalam Yesus ada pengharapan yang pasti, asal kita mau datang dan minta pertolongan bila kita memiliki suatu pergumulan, dan jangan menyerah bila permohonan kita belum dijawab (Matius 7 : 7), serta tetap percaya akan janji-janji Tuhan dalam FirmanNya. Amin!