The Great Joy

The Great Joy

Namun di ayat selanjutnya pada Lukas 12: 13, dikatakan bahwa tiba-tiba ada begitu banyak malaikat yang adalah balatentara Sorga, muncul dan terlihat oleh para gembala, yang masih merasa aneh dengan pesan dari seorang asing, yang membawa berita, yang telah dinubuatkan ratusan Tahun oleh para nabi.

Apa yang menjadi kesamaan cerita diatas, anak kedua (bungsu) memberikan respon yang benar terhadap nasehat ayahnya yang telah meninggal itu. Sama halnya dengan para gembala di padang saat itu memberikan respon yang sesungguhnya dalam kesukacitaan yang meluap, kesukacitaan yang besar.

  1. Sukacita para gembala menggambarkan sebuah respon yang penuh antusisme dan ketaatan kepada kabar baik yang diberikan. Ini menunjukkan juga bahwa para gembala percaya akan kedaulatan Allah, bahwa Allah sanggup melakukan segala perkara, sekalipun secara manusia rasional, mungkin banyak pertanyaan dalam benak para gembala saat itu.

Disisi lain kabar baik kepada kaum awam bukan bangsawan atau orang berpengaruh, membuktikan bahwa Allah peduli pada kaum marginal, kaum yang terpinggirkan, mereka yang miskin.

  • Kabar sukacita dari para malaikat disertai dengan mindset yang benar, yaitu diterima dengan positif. Sebagai orang percaya kita harus melihat segala perkara melalui kacamata iman, masa lalu terjadi tak terlepas dari pandangan Tuhan, masa depan pasti didalam Tuhan, maka semua itu menjadi kabar baik bagi kita.
  • Sukacita kita dapat menjadi sempurna, bila sungguh-sungguh percaya dan selalu dalam pengharapan yang besar kepada Tuhan, dan selalu setia kepada kebenaranNya. Kita disebut yang beruntung baik di Bumi maupun di Sorga kelak.

Dalam sebuah Movie (Film) tentunya akan menjadi pertunjukan yang layak ditonton, bila akhirnya ditutup dengan “Happy Ending”. Didalam Yesus kita sebagai orang percaya selalu mempunyai Happy Ending.