Setiap manusia mempunyai ukuran tersendiri berkaitan dengan kepuasan hidup yang di jalaninya. Ada yang merasa puas jika sudah cukup makan, ada karena memiliki sesuatu atau menjadi seseorang yang terkenal.
Marah, tersinggung dan dendam bisa terjadi dan dialami oleh setiap manusia. Sejak manusia jatuh kedalam dosa .Adam dan Hawa dan keturunan-keturtunannya adalah saksi tentang kemarahan yang berakhir dengan kematian.
Pasca Gempa, Tsunami dan Liquifaksi, Palu mengalami yang disebut “After Big Shock Effect” (“The Aftermath”), Efek Besar pasca Guncangan Hebat sebuah kejadian luar biasa. Apa yang terjadi di Palu, sungguh meruntuhkan semua segi kehidupan masyarakat Palu. Segala sesuatu yang berharga, yang telah menjadi aset masyarakat Palu, rumah, sekolah, rumah ibadat, Bank, dan lain-lain, rusak dan hancur.
Sebuah Kisah dari DR Selamet Yahya Hakim (Konselor dari Solomon’s Porch Indonesia – Hongkong) yang mengemban misi kemanusiaan di Palu Pasca Bencana Dahsyat yang menewaskan …
Memperingati ulang tahun yang ke 12, Solomon’s Porch Indonesia (SPIN) merayakannya dengan format yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Disamping mengadakan ibadah pengucapan syukur atas pemeliharaan …
Semarak kemeriahan ulang tahun Solomon’s Porch Indonesia (SPIN) tergambar dengan jelas melalui video ini.. Selamat Ulang Tahun SPIN, semakin memuliakan Tuhan dan menjadi berkat bagi sesama serta menjangkau yang masih terhilang.
Dalam rangka menyambut Ulang Tahun Negara Republik Kesatuan Indonesia yang ke 73, Jaringan Buruh Migran Indonesia yang di Hong Kong (JBMI-HK) menggelar Upacara Bendera dan Panggung Budaya Migran Indonesia. Upacara dan Panggung Budaya tersebut diselenggarakan di Couseway Bay-Victoria Park pada Minggu, 19-08-2018. Solomon’s Porch Indonesia (SPIN) turut terlibat dalam memeriahkan acara tersebut dengan menampilkan Vocal Group yang menyanyikan lagu “Rayuan Pulau Kelapa”. Hal ini ingin menunjukkan rasa kebangsaan dan nasionalisme para Buruh Migran Indonesia yang berada di Hongkong sangat tinggi. Demikian juga kecintaan kepada Ibu Pertiwi begitu besar sekalipun saat ini sedang berada di negeri ‘seberang’. Admin.
Reni Haryati (23), seorang pekerja Indonesia (BMI) asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur yang bekerja sebagai TKW di Singapore. Sekilas penampilan Reni tak beda dengan para …
“Mereka mengobati luka umat-Ku dengan memandangnya ringan, katanya: Damai sejahtera! Damai sejahtera!, tetapi tidak ada damai sejahtera. Seharusnya mereka merasa malu, sebab mereka melakukan kejijikan; …
